Perbandingan Kamera Sony RX1R III vs A7CR: Kamu Pilih yang Mana
Siapa bilang kamera full-frame harus besar dan rumit? Dalam dunia fotografi modern yang semakin menuntut kualitas dan portabilitas, Sony RX1R III dan Sony A7CR hadir sebagai dua jawaban yang sangat berbeda namun sama-sama menggoda. RX1R III membawa pendekatan “less is more” dengan lensa tetap 35mm f/2 yang tajam dan bodi kompak, sementara A7CR memberikan kebebasan maksimal lewat sistem E-mount-nya yang memungkinkan eksplorasi berbagai jenis lensa. Keduanya dibekali sensor 61MP yang sama canggihnya, tetapi tujuan dan pengalaman pengguna yang ditawarkan sungguh berbeda.
Pertanyaan besar bagi fotografer—terutama yang gemar eksplorasi visual dan storytelling—adalah: mana yang paling pas untuk gaya dan kebutuhan mereka? Artikel ini akan mengupas secara mendalam perbandingan antara RX1R III dan A7CR, mulai dari performa teknis, desain ergonomis, hingga kemungkinan kreatif yang bisa dibuka oleh masing-masing kamera. Kalau kamu seorang traveler ringan yang ingin kualitas maksimal tanpa repot gonta-ganti lensa, RX1R III bisa jadi soulmate fotografimu. Sebaliknya, A7CR bisa jadi sahabat sejati bagi kreator visual yang mendambakan fleksibilitas dalam satu sistem kecil nan bertenaga.
photo: sony
Perbandingan antara Sony RX1R III dan Sony A7CR adalah studi menarik antara dua pendekatan berbeda terhadap kamera full-frame beresolusi tinggi: satu dengan lensa tetap dan bodi kompak, satu lagi dengan sistem lensa interchangeable dan fleksibilitas tinggi. Mari kita bedah secara detail:
📸 Spesifikasi Inti yang Sama
Keduanya berbagi fondasi teknologi yang identik:
Sensor: 61MP Full-frame BSI CMOS (tanpa low-pass filter)
Prosesor: BIONZ XR + AI Processing Unit
Autofokus: 693 titik phase-detection dengan pelacakan AI (manusia, hewan, kendaraan, dll)
Video: 4K 30p dan 1080p 120p, 10-bit, S-Log3, S-Cinetone
EVF: OLED 2.36M-dot, magnifikasi 0.7x
🔍 Perbedaan Utama
Fitur | Sony RX1R III | Sony A7CR |
---|---|---|
Jenis Kamera | Kompak dengan lensa tetap/fix | Mirrorless interchangeable lens |
Lensa | ZEISS Sonnar T* 35mm f/2 (tetap) | Bebas memilih lensa Sony E-mount |
Stabilisasi Gambar | ❌ Tidak ada IBIS | ✅ Sensor-shift 5-axis IBIS |
Ukuran & Bobot | Lebih kecil dan ringan (498g) | Sedikit lebih besar (515g tanpa lensa) |
Layar LCD | Fixed, touchscreen 3" | Fully articulated, touchscreen 3" |
Shutter | Leaf shutter (sinkronisasi flash hingga 1/2000s) | Electronic first curtain shutter (sinkronisasi flash 1/160s) |
Weather Sealing | ❌ Tidak ada | ✅ Ada |
Baterai | NP-FW50 (300 foto) | NP-FZ100 (520 foto) |
🎯 Keunggulan RX1R III
Desain ultra-kompak: Cocok untuk street photography dan travel ringan.
Leaf shutter: Ideal untuk flash sync cepat dan suara shutter yang senyap.
Step Crop Shooting: Simulasi 50mm dan 70mm secara digital tanpa ganti lensa.
Creative Looks: 12 preset warna langsung di kamera.
🧠 Keunggulan A7CR
Fleksibilitas lensa: Bisa dipasangkan dengan lensa wide, tele, macro, dll.
IBIS: Stabilisasi sensor sangat membantu untuk video dan low-light.
Layar flip: Lebih fleksibel untuk vlogging dan sudut pemotretan ekstrem.
Harga lebih terjangkau: Cocok untuk pengguna yang ingin sistem terbuka.
🎨 Untuk Siapa Kamera Ini?
RX1R III: Cocok untuk fotografer jalanan, dokumenter, dan traveler yang mengutamakan portabilitas dan kualitas gambar maksimal tanpa repot ganti lensa.
A7CR: Ideal untuk kreator konten, fotografer profesional, dan pengguna yang ingin fleksibilitas sistem lensa dengan stabilisasi dan fitur video lebih lengkap.
photo: DPReview
Dengan dua pendekatan yang sama-sama kuat namun sangat berbeda, Sony RX1R III dan A7CR memperlihatkan bahwa tidak ada satu definisi tunggal untuk kamera full-frame yang hebat. Entah kamu menginginkan kamera all-in-one yang ramping dengan karakter optik khas 35mm atau sistem modular yang fleksibel untuk mengeksplorasi setiap sudut kreatifmu, pilihan kembali pada gaya fotografi dan kebutuhan visual masing-masing. Yang jelas, kedua kamera ini membuka jalan bagi storytelling berkualitas tinggi dalam format yang makin ramah dibawa dan digunakan—membuktikan bahwa kekuatan tidak selalu datang dalam ukuran besar.